Gak bisa di pungkiri lagi kalau yang namanya PENSI itu identik dengan pesta dan kreatifitas. Kesenangan dan kemeriahan adalah makhluk-makhluk yang mutlak harus hadir di acara ini. Karena kalau mereka sampai engan untuk datang, maka hancurlah sudah keberhasilan acara itu. Tapi, Sering kali kita menutup mata akan kehadiran makhluk-makhluk lain yang DIPAKSAKAN untuk DISEMBUNYIKAN di balik tuan-tuan besar itu. Mereka adalah kompetisi, gengsi dan hasrat. Mereka adalah primadona yang tak ayal datang tuk menodai kepolosan sebuah sebuah PENSI.
Well, sekarang gw gak bakal ngebahas masalah primadona-promadona itu. Biarlah kebersamaan, solidaritas, dan tangung jawab yang mengamankan mereka-mereka. Disini gw pengen menekankan kalo BAKAL ADA PENSI DI FK UNSRI??
woooww, ini prestasi apa musibah ya..
huuufffff..
buat gw ini musibahhhh!!!
huhuhhuuu,,
Okeh, gw bilang musibah bukan karena gw gak suka PENSI. Pada dasarnya, Gw itu penggila acara seni. Kayak tadi aja, waktu di kelas diumumin tentang PENSI ini, dengan tema kelas sunda. Di Otak gw itu udah banyaaaaakkk banget ide-ide persembahan, yang menurut otak gw itu bakal-amat-sangat wah untuk meikat penikmat seni awam. Maaf bukannya gw nge-sok seniman sampe berani-beraninya menglasifikasikan mereka awam. Tapi lebih karena gw juga adalah penikmat seni awam dengan basic dan pengalaman seni lebih dari orang awam. Jadi gw tau kebnyakan mata-mata penikmat seni awam hanya menikmati dari bagus tidaknya pertunjukan seni. Mereka terkadang tidak meresapi apa yang ada di dalamnya, kerumitan, dan keindahan tersembunyi dalam karya seni itu. Okeh! gw ralat lagi, bukan mereka semua tapi beberapa dari mereka. (sorry yg kesinggung)
Nah, Point pentingnya disini. Setiap PENSI, gw selalu diminta buat ngebantu bikinin kreasi seni untuk persembahan kelas. Smpah! bukannya gw gak mau bantu penuh, tapi kadang imaji gw terlalu tinggi untuk diungkapkan oleh lisan gw. Alhasil, Adegan tiap adegan yg gw mau, kadang gak bisa di bayangkan oleh anak-anak pelakon pertunjukan. Dan akhirnya berujung dengan kekecewaan ego gw sendiri.
Karena itu, gw sudah terlalu sering kecewa dengan dr gw sendiri, ketika di serahkan tugas untuk membentuk suatu pertunjukan seni untuk persembahan kelas. Dan kekecewaan itu rasanya sakit bukan main. Rasa malu dan rasa gagal seringkali menghantui gw, tiap ngeliat penonton yg habis nonton pertunjukan. Dan kadang mereka gak peduli itu. Parahnya lagi, standart keberhasilan gw itu tinggiiiii bangeeet. Jadi apa yang menurut gw gagal belum tentu gagal di mata mereka. Mereka hanya bilang bagus. Dan "Bagus" itu adalah kegagalan pertama menurut gw.
Ego gw slalu bilang 'bagus" hanyalah kalimat simpatik bukan pujian.
Sebenernya gw rindu untuk berkresi. Bercanda dengan peran dan lakon, Bersitegang dengan konflik, atau sekedar bermain bersama artistik itu sungguh mewarnai hidup gw.
Entah la mau bagai mana. Yang paling penting. PENSI kali ini harussss SUKSEEEESS!!!!!!